Kabar terbaru di polemik bisnis tes PCR, Novel Baswedan selaku mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa dirinya siap dan ingin ikut audit bisnis tes PCR yang melibatkan Menko Luhut dan Menteri BUMN Erick Thohir. Nantinya, Novel Baswedan bergabung bersama Ferry Joko Juliantono dan Kaukus Masyarakat Sipil untuk Demokrasi dan Keadilan Sosial, yang akan bekerja sama dengan kantor akuntan publik.
“Kesempatan untuk bisa mengaudit ini kesempatan yang baik. Saya dengan kemampuan saya, punya pendidikan auditor juga, saya juga mantan penyidik, saya juga punya pendidikan hukum tentunya saya punya kemampuan untuk analisis dan lain-lain,” ujar Novel dalam konferensi pers Kaukus Masyarakat Sipil di Cikini, Senin (29/11).
Terhadap kasus bisnis PCR ini, Novel Baswedan menyebut ini adalah hal yang menarik. Dirinya mengaku telah menemui beberapa pihak yang mengetahui seluk-beluk skandal bisnis kontroversial ini. Dan dengan dirinya bergabung menjadi tim audit, Novel dan kawan kawan bisa mulai memahami lebih jelas ihwal adanya dugaan kolusi atau korupsi di bisnis PCR yang libatkan nama Menko Luhut dan Menteri Erick Thohir.
Novel juga menyoroti bahwa praktik monopoli dalam bisnis PCR yang dilakukan penguasa, menjadi alasan harga tes Covid-19 di Indonesia melambung tinggi. “Dengan penguasaan itu di Indonesia harga PCR sangat mahal dan ini dibebankan pada negara dengan pembiayaan COVID dan juga pada kita semua,” lanjutnya.
PT GSI akan diaudit secara publik demi mengusut dan mengungkap siapa-siapa saja pihak yang terlibat didalamnya. Ujar Novel, pihak yang berlaku jahat dengan mengambil keuntungan dari bisnis PCR harus dimintakan pertanggungjawaban.
Seperti persoalan pembuatan laboratorium yang ternyata sederhana. Harusnya laboratorium tersebut bisa dibuat lebih demi pemerataan fasilitas. Dan ternyata di balik ini ada kepentingan pribadi dari oknum penguasa.
“Proses audit ini perlu dilakukan supaya masyarakat juga bisa mendapatkan kepastian dan kita juga menyampaikan kepada Pak Luhut untuk segera dalam waktu yang singkat, silakan Pak Luhut sampaikan ke kami, kapan kami bisa segera melakukan audit terhadap perusahaan Pak Luhut tersebut?” kata Ferry yang juga hadir dalam konferensi pers di Jakarta Pusat pada Senin kemarin.
Sebelumnya Luhut telah menyatakan bahwa dirinya siap dibuktikan terkait benar atau tidaknya dirinya terlibat dalam bisnis tes PCR, “Kalau salah kan nanti gampang saja diaudit,” ujar Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan di Polda Metro Jaya, Senin (15/11).
Discussion about this post