Terdapat konflik kepentingan pribadi (conflict of interest) di bisnis tes PCR yang melibatkan nama dua menteri Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir, yang diungkapkan oleh Koordinator Lapangan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Bali, Jonathan Kevin dalam orasinya yang digelar pada Senin (22/11).
Aksi demonstrasi tersebut dilakukan karena LMND, khususnya di Bali, menilai KPK masih bertindak acuh tak acuh untuk memproses laporan dugaan korupsi di bisnis PCR meski sudah dilaporkan oleh banyak pihak yaitu PRIMA, Barisan Kuning Anti Korupsi hingga politisi Ferry Joko Juliantono.
Seperti yang diketahui elemen mahasiswa dari LMND Bali telah melakukan aksi untuk mendesak KPK agar segera bergerak memeriksa dua pejabat menteri, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir, dalam dugaan kasus bisnis tes PCR.
Para peserta aksi bergerak dengan titik awal di Parkir Timur Lapangan Puputan Renon, yang kemudian massa berangkat melakukan longmarch ke kantor DPRD Provinsi Bali.
Tak lupa mereka juga sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan “Segera Periksa Duo Cukong Penikmat Cuan Rakyat” hingga poster-poster yang bertajuk ” KPK Yang Dulu” hingga “Datang ke KPK dan Buktikan Kalau Tak Bersalah”.
Namun ketika di tempat tujuan para peserta aksi tidak diperkenankan menemui anggota DPRD yang berada di kantor tersebut. Mereka hanya bisa berorasi di depan pagar karena tak diperbolehkan masuk oleh petugas keamanan setempat.
Jauh sebelum LMND Bali menggelar aksi tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam LMND di Jakarta juga telah melakukan aksi demonstrasi ke Gedung KPK pada Selasa (9/11). Mereka menuntut pernyataan yang sama, yaitu mendesak KPK untuk memeriksa keterlibatan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam kasus dugaan bisnis tes usap polymerase chain reaction (PCR).
Tidak hanya Bali dan Jakarta, aksi tersebut juga dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, temasuk di Pandeglang yang diwakili oleh Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) Pandeglang yang menggelar aksi demonstrasi di Tugu Jam, Alun-alun Pandeglang, Banten, pada Selasa (23/11).
Dalam hal ini Wakil Ketua Umum LMND Samsudin Saman pun sempat mengatakan bahwa aksi demonstrasi tidak hanya berlangsung di ibukota namun juga di 24 provinsi, “Gerakan Mahasiswa sudah lama tertidur, kini sudah saatnya terbangun,” ungkapnya.
Selama aksi ini berlangsung Ketua EK-LMND Pandeglang, Mohammad Abdullah atau yang biasa dipanggil Abdul berharap agar KPK menyatakan sikap tegas dan tidak menutup mata atas keterlibatan dua menteri dalam pusaran bisnis tes PCR.
“Saya harap, agar KPK segera mengusut tuntas kasus dugaan bisnis PCR, yang dilakukan oleh Luhut dan Erick Thohir. Lakukan pemeriksaan terhadap mereka,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris EK-LMDN Pandeglang Asep Saepullah menilai bahwa dengan kasus bisnis tes PCR yang melibatkan dua menteri Jokowi merupakan bentuk praktik oligarki di Indonesia.
“Pemberlakuan tes PCR, sebagai syarat perjalanan oleh pemerintahan dengan harga yang sangat mahal, merupakan praktek dari oligarki demi keuntungannya sendiri, tanpa memikirkan nasib rakyat,” ungkap Asep.
Discussion about this post