Meski Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis (4/11) kemarin telah menyangkal tidak mengambil untung dari bisnis tes PCR yang diperkirakan bisa mendulang Rp30 triliun rupiah itu, tetap saja tokoh-tokoh masyarakat meminta ia ditindak tegas. Misalnya tokoh-tokoh masyarakat yang merasa adanya skandal keterlibatan pejabat negara di bisnis tes PCR telah mencoreng nama pemerintahan dan Presiden RI, seperti Projo dan Relawan Joman.
Organisasi masyarakat pendukung Presiden Jokowi yaitu Projo meminta agar Presiden tidak terlalu lama mendiamkan kasus mafia bisnis tes PCR di masa pandemi Covid-19. Hal ini diutarakan oleh Kepala Satgas Gerakan Nasional Percepatan Vaksinasi Covid-19 DPP Projo Panel Barus,
“Presiden Jokowi dapat segera bertindak. Beliau tahu mana kardus, mana kayu jati,” kata Panel Barus dalam siaran pers Senin (1/11/2201).
Adanya mafia dalam bisnis tes PCR menurut Projo dapat memengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti pemberlakuan tes PCR di semua moda transportasi sebagaimana yang terjadi di beberapa hari lalu. Akhirnya, kebijakan itu hanya menambah penderitaan rakyat. Ketika rakyat menderita, tuaian protes, kritik, hingga kecaman akan menyasar ke pemerintah.
Projo juga mempertanyakan ketidaketisan pengambil kebijakan dalam penanganan pandemi di Tanah Air, dalam hal ini termasuk Menko Luhut sebagai Koordinator PPKM Jawa Bali, yang ikut terjun dalam pusaran perkulakan alat tes usap PCR.
Ketua Relawan Joman (Jokowi Mania) Immanuel Ebenezer (Noel) meminta aparat menindak tegas dugaan adanya mafia di bisnis tes PCR. Dirinya semakin yakin, ketika adanya pemberitaan investigasi di Majalah Tempo dan YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia).
Pasalnya, menurut Noel tidak mungkin PT GSI yang terafiliasi dengan Luhut tidak mencari keuntungan sepeser rupiah pun dalam tes PCR. Ia menunjukan bahwa ada yang aneh dengan fakta bahwa PT GSI repot-repot mengganti akta sebanyak 7 kali dari 2020 -2021. Yang artinya, menurut Immanuel, PT GSI dan Luhut mencoba menyamarkan bisnis PCR ini.
Lebih lanjut, Noel juga menyoroti bahwa pemerintah tidak transparan terhadap tarif sebenarnya dari tes PCR. Bisa saja ada keuntungan tes PCR. Tetapi di tengah pandemi seperti ini jangan terlalu berlebihan.
Noel juga meminta untuk adanya pengungkap pelaku mafia PCR baik itu dari pengusaha atau pejabat.
Discussion about this post