Monday, March 20, 2023
celotehrakyat.com
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
celotehrakyat.com
No Result
View All Result

Komentar KPPU Soal Bisnis PCR: Potensi Persaingan Usaha Tak Sehat

Tak etis bila menjadika tes PCR sebagai ladang bisnis.

November 15, 2021
in Opini
Reading Time: 2 mins read
6
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

Kasus bisnis tes PCR yang melibatkan Menko Luhut dan Menteri BUMN Erick Thohir lewat anak usahanya yang terafiliasi dengan perusahaan penyedia tes PRC masih belum menemui titik terang. Banyak pihak yang sedang mengawasi jalanan penindakan tegas terhadap kasus bisnis PCR ini, termasuk Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Direktur Ekonomi Mulyawan Ranamanggala mengungkap KPPU mulai mendalami nama-nama besar perusahaan yang terlibat dalam pusaran bisnis PCR seperti perusahaan yang disebut terafiliasi dengan anak usaha Menko Luhut maupun Menteri BUMN Erick Thohir. Serta melakukan verifikasi apakah semua itu benar atau tidak.

Selain melakukan verifikasi terhadap nama-nama perusahaan besar tersebut, KPPU juga menganalisis kelompok usaha perusahaan laboratorium tes PCR untuk melihat seberapa besar kekuatan dari bisnis tersebut selama ini. 

Artikel Terkait

Menunggu Jurus Jitu ESDM Atasi Ribuan Pertambangan Tanpa Izin

Imbas Pajak Progresif Nikel, Hilirisasi Terancam Sirna?

Program Konversi Kompor Listrik, Bukti ESDM Tak Pikir Panjang

Pasalnya, KPPU juga menemukan bahwa ada pihak-pihak yang memanfaatkan kebijakan yang dibuat pemerintah demi mengambil keuntungan berlebih dan membuat persaingan usaha yang tidak sehat dalam bisnis tes PCR ini. 

Cara pihak tersebut meraih keuntungan lebih di bisnis PCR adalah dengan penggabungan biaya tes Covid-19 dengan biaya konsultasi hingga dua kali lipat, “Itu lantaran banyak pelaku usaha atau klinik yang membuka praktik PCR, dan menawarkan paket bundling dengan harga yang berbeda-beda,” terang Mulyawan.

Masih seputar penyelenggaraan tes PCR, KPPU juga menyoroti peran pemerintah yang tidak menjadi kontrol pusat dalam hal ini. Diketahui merek Reagen PCR yang beredar saat 2020 didominasi oleh swasta sebanyak 85%.

Dan pihak swasta menggunakan alasan mesin PCR dan reagen yang diimpor membuat harga tes PCR masih tinggi. Pemerintah pun juga ikut andil masih membuka keran impor untuk alat-alat kesehatan tersebut.

Maka dari itu, KPPU meminta pemerintah sebaiknya juga terbuka dan transparan dalam pengadaan alat kesehatan termasuk Reagen PCR.

Senada, saran kepada pemerintah soal tes PCR juga diungkap oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yaitu pemerintah harusnya mengatur semua penyelenggara tes PCR terlebih pihak swasta terkait batas margin keuntungan yang boleh diambil. Dan menurut Agus selaku pengurus YLKI, batas wajar keuntungan yang bisa diambil adalah hanya 20-25% dari biaya total produksi.

Karena sejatinya tes PRC hanya untuk mendeteksi apakah ada virus Covid-19 di tubuh manusia. Maka dari itu,  tidak etis jika dijadikan ladang berbisnis meraup cuan.

Tags: bisnis pcrBisnis PCR LuhutCOVID-19Komisi Pengawas Persaingan UsahaKPPULuhut Binsar PandjaitanPCRYLKI
ShareTweetSend

Related Posts

pertambangan tanpa izin
Opini

Menunggu Jurus Jitu ESDM Atasi Ribuan Pertambangan Tanpa Izin

November 9, 2022
pajak progresif nikel-cover1
Opini

Imbas Pajak Progresif Nikel, Hilirisasi Terancam Sirna?

November 7, 2022
program konversi kompor listrik
Opini

Program Konversi Kompor Listrik, Bukti ESDM Tak Pikir Panjang

November 4, 2022
kementerian ESDM
Opini

Serba-serbi Hilirisasi: Kementerian ESDM Sukses, Rakyat Stres

November 1, 2022
EBT-Indonesia-1
Opini

Kementerian ESDM Dinilai Belum Matang Persiapkan EBT Indonesia

October 28, 2022
Investor Tiongkok
Opini

Investor Tiongkok Hendak Lego Aset, Pamit dari Indonesia?

August 19, 2022
Next Post
Bertambah 706 Orang, Total Pasien Covid-19 Sembuh Capai 4.098.884 Orang

Bertambah 706 Orang, Total Pasien Covid-19 Sembuh Capai 4.098.884 Orang

Kasus Istri Marahi Suami Pemabuk, Kejagung Periksa Asisten Tindak Pidana Umum Kejati Jabar

Kasus Istri Marahi Suami Pemabuk, Kejagung Periksa Asisten Tindak Pidana Umum Kejati Jabar

Discussion about this post

Opini

tambang nikel mat ali

Lagi-lagi Rakyat Saksikan Mat Ali Tersandung Kasus Tambang Nikel

February 8, 2022
pajak progresif nikel-cover1

Imbas Pajak Progresif Nikel, Hilirisasi Terancam Sirna?

November 7, 2022
luhut tambang emas

Haris Azhar Siap Buktikan Luhut Punya Tambang Emas di Blok Wabu

September 24, 2021
Mahalnya harga tes PCR

Dari Boy Thohir hingga Luhut, Jajaran Penguasa Bisnis PCR

November 2, 2021
reshuffle kabinet

Alasan Luhut Binsar Pandjaitan Pantas Kena Reshuffle Kabinet

September 28, 2021
celotehrakyat.com

Platform Digital Berita Online Tepercaya.
Menyajikan berita pilihan dari media nasional.

celotehrakyat.com »

Recent Posts

  • KPU Mulai Petakan TPS Khusus untuk Pemilu 2024
  • Pemerintah Akan Bikin Pengadilan Khusus untuk Tangani Sengketa Tanah
  • Jokowi: Makin Banyak Bendungan Semakin Baik, Karena Air Tak Dibiarkan ke Laut

Categories

  • Edukasi
  • Global
  • Kabarterpercaya
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Opini
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Global
  • Edukasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Hubungi Kami

© 2022 celotehrakyat.com - Berita Online Tepercaya - celotehrakyat.com.