Salah satu sektor penting yang berperan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia adalah perindustrian. Tidak hanya lewat PDB (Pendapatan Domestik Bruto) nasional, kontribusi perindustrian dapat terlihat pada capaian nilai investasi serta ekspor.
Seperti capaian salah satu sektor industri yaitu manufaktur atau industri pengolahan di 2020 lalu. Rp272,9 triliun adalah nilai investasi sektor industri manufaktur, nilai ini meningkat dibandingkan 2019 yang hanya sebesar Rp216 triliun. Dan, dalam rentang periode Januari-Juni 2021, nilai investasi di sektor manufaktur tercatat di angka Rp167,1 triliun atau naik 28,94% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Sedangkan untuk nilai ekspor sektor industri manufaktur sendiri telah mencapai US$131,13 miliar atau setara dengan Rp1,8 kuadriliun berkontribusi sebesar 80,30% dari total ekspor nasional. Fakta terungkap apabila berbicara tentang besaran nilai ekspor industri manufaktur. US$102,87 miliar atau Rp1,4 kuadriliun adalah total nilai ekspor selama Januari hingga Juni 2021.
Tidak hanya menyoal nilai investasi dan nilai ekspor, kontribusi perindustrian pada 2018 membuat Indonesia tercatat memiliki rekor PDB tertinggi di ASEAN dalam sektor industri manufaktur. US$39.7 miliar atau sekitar Rp560 triliun menjadi besarnya nilai PDB Indonesia saat itu.
Lebih lanjut, Competitiveness Industrial Performance (CIP) Index 2020 juga melaporkan adanya perbaikan peringkat daya saing manufaktur Indonesia yang kini berada pada urutan 39 dunia.
Melihat capaian-capaian yang diraih sektor perindustrian, terutama industri manufaktur Tanah Air, sulit rasanya bila mengabaikan keberadaan dan peran Kawasan Industri (KI). Di kawasan industri itulah semua pihak salaing bahu-membahu melakukan kegiatan pengolahan.
Maka dari itu, dibutuhkan kondisi industri yang clear and clean dari problem lahan dan tata ruang, penyediaan infrastruktur dan prasarana dasar untuk mendukung proses produksi, hingga menyediakan lingkungan usaha dan investasi yang aman serta nyaman bagi investor.
Karena begitu besarnya kontribusi industri dan keuntungannya bagi negara, maka sudah menjadi tugas semua lapisan masyarakat di Indonesia untuk ikut menjaga iklim investasi industri.
Namun yang terjadi di lapangan, fakta mengungkapkan bahwa tidak sedikit kasus penjegalan terhadap para pelaku industri. Baik oleh “oknum” penguasa yang beraksi sendiri demi keuntungan pribadi atau sistem birokrasi yang masih merumitkan.
Seperti kasus tidak menyenangkan yang terjadi salah satu perusahaan yang berada di kawasan industri yang cukup tersohor di Indonesia. Kawasan industri ini padahal rutin memberikan pajak dan royalti kepada negara bahkan besarannya hingga bisa membantu negera mengatasi defisit transaksi berjalan. Perusahaan lainnya yang juga berada di KI tersebut mendapatkan penghargaan dari ESDM berkat PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).
Padahal, pelaku industri tidak dipersulit dan justru didukung dalam pengembangannya, termasuk mendukungnya menghubungkan kepada calon investor hingga memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan industri dan investor, maka ujung-ujungnya negara lah yang untung.
Telah terbukti di tahun-tahun sebelumnya, bahkan ketika pandemi Covid-19 masih melanda dan meluluhlantakkan perekonomian global, industri-industri Indonesia masih bisa bertahan hingga bisa menolong negara dari krisis yang berkelanjutan.
Bahkan di masa pandemi Covid-19, sektor industri manufaktur masih berkontribusi US$81,06 miliar atau Rp1,1 kuadriliun. Dapat dipastikan, hal ini turut menambah pertumbuhan ekonomi nasional. Tentu saja masih ada kontribusi sektor industri lainnya selain dari sektor industri manufaktur.
Selain itu, tidak hanya meningkatkan PDB, nilai ekspor, maupun nilai investasi saja. Perindustrian juga berperan menciptakan efek pengganda (multiplier effect) terhadap pendapatan, output, serta tenaga kerja di Indonesia.
Dengan menghalangi sektor perindustrian untuk tumbuh, maka negara bisa mundur dari prestasi-prestasi bidang ekonomi yang telah dicapai. Baik itu birokrasi rumit yang menyusahkan pelaku indusri atau “oknum” penguasa yang ingin menang sendiri sebaiknya tidak lama-lama dipelihara di dalam negeri.
Discussion about this post