TEHERAN, KOMPAS.com – Polisi Iran kembali mengeluarkan peringatan bahwa para perempuan harus mengenakan jilbab bahkan di dalam mobil, lapor media lokal Fars pada Senin (2/1/2023).
Peringatan ini nyatanya muncul saat kerusuhan masih berkobar di Iran setelah kematian Mahsa Amini pada 16 September 2022.
Mahsa Amini meninggal setelah dirinya ditahan di Teheran oleh polisi moral Iran karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat bagi perempuan di negara itu.
Mahsa Amini dilaporkan tak mengenakan jilbab secara sempurna.
Kantor berita Fars melaporkan pada Senin, seorang perwira polisi senior Iran menyebut “tahap baru” dari program Nazer-1 -berarti pengawasan dalam bahasa Persia– telah diperkenalkan di seluruh negeri oleh polisi.
Fars menambahkan, program Nazer yang diluncurkan pada 2020 lalu itu turut mengatur larangan pelepasan jilbab di mobil.
Saat diluncurkan pada 2020, para pemilik mobil akan dikirimi pesan teks SMS berisi peringatan jika melakukan pelanggaran aturan berpakaian di kendaraan dan peringatan tindakan “hukum” jika diulangi.
Tetapi, polisi tampaknya telah menghentikan ancaman tindakan hukum kali ini, menurut pesan yang diposting di platform media sosial.
“Pelepasan jilbab telah diawasi di kendaraan Anda: Penting untuk menghormati norma masyarakat dan memastikan tindakan ini tidak terulang kembali,” demikian bunyi pesan SMS yang dilaporkan telah dikirim oleh polisi Iran dan diposting di media sosial.
Sebagaimana dikutip dari AFP, polisi moral Iran yang dikenal sebagai Gasht-e Ershad diketahui memiliki mandat untuk memasuki area publik guna memeriksa penerapan aturan berpakaian yang ketat.
Menyusul protes atas kematian Mahsa Amini, banyak perempuan di distrik kelas atas ibukota Teheran, serta di pinggiran selatan yang lebih sederhana dan tradisional, mulai berangsul memutuskan untuk melepas jilbab dan tanpa diperingatkan.
Sejak September, mobil van polisi moralitas putih dan hijau menjadi pemandangan yang jauh lebih jarang di jalan-jalan Teheran.
Pada awal Desember, Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri bahkan mengatakan polisi moral telah dibubarkan.
Tetapi, para juru kampanye meragukan komentarnya, yang tampaknya merupakan tanggapan dadakan atas pertanyaan di sebuah konferensi, daripada pengumuman yang ditandai dengan jelas oleh kementerian dalam negeri yang mengawasi polisi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Protes #Masih #Berkobar #Iran #Keluarkan #Peringatan #Wajib #Kenakan #Jilbab #Mobil #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli
Discussion about this post