KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Warga Malaysia kembali meluapkan kekecewaan atas pemerintah dan kondisi politik negara dalam unggahan kritik dilengkapi tagar #KerajaanGagal, yang menjadi trending di Twitter, dua hari setelah pemilihan umum yang dipercepat digelar.
Ini adalah kali kedua tagar tersebut digunakan warga “Negeri Jiran” untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemerintahnya.
Tagar #KerajaanGagal pertama kali ramai digunakan tahun lalu selama puncak pandemi Covid-19.
Saat itu, netizen Malaysia menggunakannya untuk menyatakan kemarahan mereka atas kegagalan pemerintah dalam menangani virus Covid-19 dan membantu rakyat.
Hal itu menimbulkan gelombang ketidakpuasan yang ditunjukkan oleh netizen melalui tagar #KerajaanGagal (pemerintah yang gagal), yang menjadi trending di Twitter selama beberapa hari.
Dilansir dari World of Buzz pada Selasa (22/11/2022), tagar tersebut kembali menjadi trending di Twitter Malaysia menyusul hasil pemilihan umum yang mengejutkan.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah negara Asia Tenggara itu, tidak ada satu pun partai yang berhasil mendapatkan suara mayoritas parlemen. Dengan demikian, proses pembentukan pemerintahan baru pun terhambat.
Kembali menggemanya tagar #KerajaanGagal juga terjadi bersamaan dengan beredarnya rumor akan adanya perjanjian untuk mengembalikan Muhyiddin Yassin ke kursi perdana menteri sekali lagi.
Meskipun tidak jelas apa yang akan terjadi pada akhirnya dan siapa yang akan memegang jabatan Perdana Menteri (PM) Malaysia, warga “Negeri Jiran” marah dan kecewa melihat Muhyiddin dipertimbangkan sebagai calon PM.
“Sadarkah Muhyiddin bahwa dialah yang memimpin #KerjaanGagal hingga akhirnya mengundurkan diri? Apakah tidak ada orang di sekitarnya yang memberitahunya?” cuit seorang netizen.
“Kami sudah melihat bagaimana kinerja Muhyiddin sebagai PM dan satu-satunya yang ‘meningkat’ adalah tagar seperti #KerajaanGagal,” komentar pengguna lain.
Sementara itu, beberapa warganet menyorot kembali pemerintahan Muhyiddin dan caranya menangani pandemi Covid-19 yang dinilai buruk.
“Tingkat kematian akibat Covid tertinggi di dunia. Sistem kesehatan kami hancur. Keadaan darurat. Penguncian terpanjang. Puluhan ribu UKM tutup, pekerjaan hilang. Tidak ada Parlemen yang duduk untuk mempertanyakan pengeluaran pemerintah untuk bantuan. Akibatnya bendera putih dan tagr kitajagakita. #KerajaanGagal” kritik netizen lainnya sebagaimana dilansir World of Buzz.
Ada pula netizen yang menyoroti yang dirasakan masyarakat saat memiliki Muhyiddin sebagai Perdana Menteri.
“Coba ingat-ingat lagi, apakah kondisinya sehebat itu sehingga kita harus mengkampanyekan #KerajaanGagal untuk menggantikannya. Bayangkan bagaimana dia menangani perekonomian tahun depan.”
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Pemerintahan #Baru #Malaysia #Belum #Juga #Terbentuk #Tagar #KerajaanGagal #Trending #Lagi #Twitter
Klik disini untuk lihat artikel asli
Discussion about this post