KOMPAS.com – Uma Rahardja, siswi kelas 11 Jakarta International School (JIS), berhasil melakukan inovasi melalui proyek yang menggabungkan kecintaannya terhadap renang dengan minatnya dalam fisika dan teknik.
Uma, sapaan akrab siswi kelahiran Jakarta, 11 April 2007, berhasil menciptakan MAU Swim, sebuah peralatan berenang berenang pintar yang menganalisis gaya berenang dan meningkatkan kinerja.
MAU Swim bertujuan untuk merevolusi cara para perenang mendekati latihan dan teknik mereka, cocok untuk atlet kompetitif maupun perenang amatir.
Ide ini berawal dari pengalamannya sebagai perenang kompetitif dan minatnya pada engineering. Uma sendiri merupakan “A student” JIS dan sangat berminat pada bidang STEM (Science Technology Engineering & Maths).
Disamping itu, Uma juga sangat memiliki passion pada renang, di mana dirinya kerap mewakili JIS dan DKI Jakarta di berbagai pertandingan.
Hasil prototipe smart swim paddle yang diberi nama MAU Swim ini kemudian dipresentasikan Uma dalam JSS (Jakarta Scholar Symposium) yang digelar pada 24 Agustus 2023.
Selama presentasinya, Uma mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik tentang apa yang membedakan atlet papan atas seperti Michael Phelps di dunia renang.
Meskipun genetika, kondisi fisik, dan disiplin makan telah memainkan peran besar dalam kesuksesan Phelps, Uma menyoroti bahwa bahkan rekor-rekornya telah semuanya terpecahkan, mengindikasikan bahwa teknik adalah dasar dari keunggulan berenang.
Uma menunjukkan, teknik berenang meskipun sangat penting sulit untuk dikuasai karena sebagian besar aksi berlangsung di bawah air, sehingga sulit untuk dilihat dan dianalisis.
Peralatan berenang yang ada pada umumnya fokus pada pemantauan waktu dan penghitungan lap, meninggalkan celah dalam analisis gaya berenang.
Inilah yang kemudian Uma melakukan terobosan MAU Swim, alat berenang pintar inovatif yang dirancang mampu menganalisa gaya berenang seorang perenang.
Berawal dari kecintaan pada renang dan sains
Uma Rahardja dan prototipe inovasinya MAU Swim.

Uma menggabungkan beberapa komponen elektronik yang tersedia di pasaran, termasuk Sensor Gyroscope, Modul Bluetooth, Arduino Nano Breadboard, dan baterai portabel, yang terpasang pada paddle renang.
Komponen-komponen ini memberikan data yang akurat tentang gerakan lengan perenang dalam semua sumbu X, Y, dan Z.
Dalam presentasinya, Uma memperlihatkan smart paddle pada pelatih renang VASA, menunjukkan kemampuan merekam data secara real time.
Data tersebut mencakup pengukuran yaw, pitch, dan roll, memungkinkan para perenang untuk memvisualisasikan dan meningkatkan teknik berenang mereka untuk kemudian MAU Swim memberikan wawasan yang diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja perenang.
“Diperlukan lebih dari tiga bulan untuk akhirnya berhasil membuat prototipe mulai dari ide awal, menentukan komponen-komponen diperlukan, mencari dan menguji komponen tersebut, sampai dengan mengecilkan kemasan dari komponen-komponen, melewati banyak trial and error,” ungkap Uma yang memiliki hobi membuat kue dan beryanyi.
“Tantangan terbesar adalah saat mengintegrasi sinyal atau data dari gyroscope agar dapat terlihat dana dimengerti melalui komputer,” jelas Uma yang terpilih menjadi satu dari 10 perenang mewakili DKI di Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2023.
Tidak hanya sebagai atlet, kecintaan Uma pada renang pun ia tuangkan untuk memberikan kontribusi sosial melalui klub sekolah “Swim For Life” dengan menjadi relawan mengajar renang serta menggalang donasi peralatan dan baju renang kepada anak-anak berkekurangan.
Lewat disiplin dan kerja keras
Setelah presentasi, beberapa penonton juga mengunjungi booth untuk bertanya-tanya lebih jauh. Banyak yang menilai keunikan presentasi dan inovasi Uma adalah cara menggabungkan sains dan sports ke dalam satu ide yang dapat terus dikembangkan di masa depan dan dapat membawa manfaat bagi banyak orang.
“Perjalanan Uma masih panjang. Yang terpenting adalah Uma terbiasa dengan bekerja keras, tidak bisa terlalu cepat puas, dan tidak gampang putus asa bila gagal,” ungkap Yusti, orangtua dari Uma.
“Dengan rendah hati, kami berharap Uma dapat memberi inspirasi kepada seluruh anak muda Indonesia untuk berinovasi dan menggunakan pengetahuannya untuk kebaikan banyak orang,” harapnya.
Uma juga mengakui, konsep MAU Swim masih memerlukan pengembangan lebih lanjut dalam menguatkan potensialnya baik bagi perenang kompetitif maupun perenang amatir.
“Pengembangan MAU Swim akan mencakup lebih banyak sensor untuk pengukuran tubuh yang lebih akurat, integrasi sensor tekanan untuk metrik kinerja tambahan, miniaturisasi, dan kedap air,” jelas Uma.
Siswi yang bercita-cita merintis karier engineer ini mengungkapkan, proses inovasi menghasilkan MAU Swim ini mengajarkan dirinya semangat pantang menyerah, disiplin, dan selalu mencari solusi saat dihadapkan oleh masalah dan rintangan.
“Melalui hard work dan disiplin, many things are possible!” pesan Uma menutup perbincangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Lewat #Kecintaan #pada #Renang #dan #Sains #Uma #Siswi #JIS #Kembangkan #MAU #Swim #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli
Discussion about this post